Rabu, 07 Januari 2015

TELAGA DWI WARNA

TELAGA DWI WARNA

Air Terjun Dua Warna atau juga dikenal dengan nama Air Terjun Telaga Bitu Sibolangit memiliki ketinggian terjunan air sekitar 75 meter dan berada di ketinggain 1475 m dpl.  Air terjun ini terletak di hulu Sungai Sinembah 1 dan terbentuk dari letusan letusan gunung Sibayak ratusan tahun silam.
Air terjun yang satu berwarna biru indah dan air yg sangat dingin, dengan tebing-tebing berlumut hijau di sekitarnya. Satunya lagi berwarna putih bening dan terasa hangat. Kedua air terjun ini terpisah dekat oleh beberapa air terjun kecil penghias tebing.

Warna biru diperoleh informasi air terjun telaga dua warna atau telaga biru kemungkinan disebabkan air yang terjun dari ketinggian sekitar 100 meter dari permukaan tanah awalnya berwarna putih namun setelah jatuh ke telaga berubah menjadi biru. Sampai saat ini belum diketahui pasti penyebab mengapa air terjun itu berubah menjadi biru. Dari namanya saja orang-orang menyebutnya Air Terjun Dua Warna sebab air terjun yang turun dari sungai atas akan tertampung ke sebuah danau kecil dan disinilah air tersebut memiliki dua warna yaitu biru muda dan putih keabu-abuan. Setelah ditelusuri ternyata air terjun ini bersumber dari letusan Gunung Sibayak yang membentuk aliran sungai yang dialiri belerang (sulfur) yang kemudian bersatu dengan resapan air hutan sehingga menjadi berair dingin yang berwarna biru. Uniknya lagi, air terjun tersebut tidak mengeluarkan bau belerang namun jangan pernah meminum air tersebut. Selain itu, keberadaan air terjun ini juga tersembunyi di dalam hutan hujan tropis di tengah hutan Sibayak I dan Sibayak II dengan ketinggian 1475 meter dari permukaan laut. So..bagi kalian yang sangat mencintai keindahan alam Indonesia, tunggu apa lagi..saatnya mengunjungi Desa Durin Sirugun di kawasan Sibolangit untuk menikmati keindahan Air Terjun Dua Warna ini. (YS)

Letaknya pun tidak jauh dari Kota Medan, hanya 1 jam perjalanan saja yakni di Bumi Perkemahan Sibolangit, Desa Bandar Baru, Kecamatan Sibolangit, Kab Deli Serdang. Dari lokasi ini kita akan memulai perjalanan masuk hutan atau hiking selama 3 jam untuk sampai di lokasi air terjun. Tempat wisata ini memang terkesan unik. Dari namanya saja orang-orang menyebutnya Air Terjun Dua Warna sebab air terjun yang turun dari sungai atas akan tertampung ke sebuah danau kecil dan disinilah air tersebut memiliki dua warna yaitu biru muda dan putih keabu-abuan. Setelah ditelusuri ternyata air terjun ini bersumber dari letusan Gunung Sibayak yang membentuk aliran sungai yang dialiri belerang (sulfur) yang kemudian bersatu dengan resapan air hutan sehingga menjadi berair dingin yang berwarna biru. Uniknya lagi, air terjun tersebut tidak mengeluarkan bau belerang namun jangan pernah meminum air tersebut. Selain itu, keberadaan air terjun ini juga tersembunyi di dalam hutan hujan tropis di tengah hutan Sibayak I dan Sibayak II dengan ketinggian 1475 meter dari permukaan laut. Pada kawasan ini terdapat 4 air terjun, yakni 2 air terjun utama dan 2 air terjun kecil. Tinggi air terjun utama sekitar 50 meter dan air terjun kedua sekitar 20 meter. Ada beberapa hal yang perlu kita persiapkan sebelum menuju air terjun tersebut kita harus mempersiapkan peralatan hiking seperti sepatu atau sandal gunung, tas ransel untuk membawa perlengkapan baju pengganti, handuk, air minum, bekal makan siang, makanan ringan dan kamera. Ada baiknya kita berangkat dari Medan pada subuh hari sehingga ketika sampai di lokasi air terjun tersebut tidak kesiangan dan masih sempat berenang sambil merasakan dinginnya air terjun dua warna tersebut.

Sesampainya di lokasi kita akan melihat ada 3 buah air terjun, satu di antaranya merupakan air terjun Telaga Biru. Kita dapat berenang dan mandi di Telaga Biru tepat di bawah air terjun itu.
Sambil menyaksikan pesona alam itu, pengunjung dapat menyantap makanan yang sudah disediakan saat hendak berkunjung. Kita dapat berenang di telaga itu sambil menikmati segarnya air dan sejuknya udara di sekitar telaga itu.
Di ujung Sinembah 1, sebuah lembah buntu dalam bentuk pelataran luas hampir sebesar lapangan sepak bola, selama ini tersembunyi di balik tebing-tebing tinggi di sisi kanan dan kiri. Di sebelah kanan, air terjun berwarna bening setinggi 10 meter meluncur turun dari salah satu pelataran di atas dinding. Airnya terus mengalir, bergabung dengan aliran dari air terjun lain yang terletak di sebelah kiri

Air terjun kedua tingginya mencapai 40 meter. Debetnya tidak luarbiasa, tapi kandungan airnya yang mengandung belerang membuat airnya berwarna biru keputih-putihan. Kandungan belerang pada air mengakibatkan lapisan lumut pada batu-batu di dasar kolam jatuhan air itu berwarna putih kebiru-biruan. Walhasil, warna kolam berwarna biru terang. 

Jadi, inilah rupanya yang mereka maksudkan sebagai dua warna itu. Dua air terjun dengan warna yang berbeda, yang satu biasa, dan yang satu lagi berwarna biru cerah. Terbetik keinginan untuk mandi bugil di hutan seperti acara para nudis, namun dinginnya air memaksa kami untuk mengurungkan niat itu. Lagipun, takut kualat. Jangan-jangan hantu penjaganya darah tinggi dan suka marah.




       Nah, berikut merupakan cerita perjalanan saya dan sahabat-sahabat saya menuju Telaga Dwi Warna.

       Perjalanan dari medan ke bumi perkemahan sibolangit memakan waktu sekitar 1-1,5 jam . Dan untuk menuju Telaga tersebut , memakan waktu 2 jam lebih.

         Beda tipis ya?? Emang. Tetapi ke sibolangit via mobil sedangkan dari bumi perkemahan via Kaki. Hahaha.

         Pertama-tama, bagi yang belum pernah kesana, hendaknya mendaftar ke pos dan menyewa guide agar tidak tersesat. Dan untuk menuju ke telaga tersebut perjalanan tidak mulus, karena harus berjalan mendaki melewati hutan, menyebrangi sungai yang penuh akan bebatuan yang licin( hati-hati tergelincir yaa), menuruni jalan yang sangat curam, dan lain-lain. Baru 10 menit memulai perjalanan kami sudah istirahat( maklum hiking pertama). Hahaha.

       Setelah perjalanan 2 jam lebih, akhirnya usaha kamipun terbayar. Kami tiba di Telaga dwi warna. Sungguh indah dan sejuk ketika melihatnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar